Hasil wawancara yang sudah dicangkup intinya:
W
adalah seorang perempuan berusia 20 tahun. W anak kedua dari 4
bersaudara, kakaknya laki-laki berusia 23 tahun, dan dua adiknya
perempuan berusia 17 dan 15 tahun. Sejak kecil hubungan W dengan ibunya
sangat buruk, bahkan W merasa sangat membenci ibunya. W menganggap
ibunya adalah sumber penderitaan bagi diri dan keluarganya. Pada waktu W
berusia 5 tahun, ibunya pergi dari rumah, kabur dengan laki-laki,
padahal waktu itu adik W yang paling kecil baru berusia 3 bulan. Ibunya
tidak pernah bercerai dari ayahnya. Empat bulan sebelum ibunya kabur,
ayah W mengalami kecelakaan, sehingga sulit berjalan. Sepeninggal
ibunya, W dan saudara-saudaranya diurus oleh kakek-neneknya yang
rumahnya bersebelahan. Sejak itu W tidak bertemu lagi dengan ibunya.
Karena kepergian ibunya, W hanya sekolah sampai pertengahan kelas 4 SD.
Badannya yang besar & kuat membuat W bisa membantu bekerja di sawah
dan mengerjakan urusan rumah tangga. Waktunya habis untuk mengurusi
keluarga. Kakaknya sekolah sampai lulus SMP dan kedua adiknya meneruskan
sekolah sampai SMP juga. Ketika W remaja, ibunya datang dan
menyampaikan keinginannya untuk kembali bersama lagi dengan keluarga W
melalui salah satu saudaranya. Namun, reaksi W sangat keras menolak
ibunya. Kepada bapaknya dia mengancam, “Bapak mau pilih ibu atau saya.
Jika minta uang, W tidak mau ditanya alasannya. Jika ditanya dia
menjadi marah. Meskipun di lingkungan rumah W termasuk orang yang suka
marah dan kaku, tetapi di lingkungan tetangganya W termasuk anak yang
baik dan ramah. Dalam pergaulan dengan teman sejenis sangat akrab dan
ramah. W tidak pelit & suka membantu sehingga teman-teman senang
bersamanya. winda juga punya banyak teman laki-laki. Rumahnya tidak
pernah sepi dari teman-temannya. W tanpa merasa risih jika kemana-mana
harus diantar oleh teman laki-lakinya berganti-ganti, bahkan W merasa
enak saja menerimanya jika teman-teman laki-lakinya memberi uang atau
membelikannya baju meskipun teman itu bukan pacarnya.
W sering berganti-ganti pacar. Jika berpacaran, W tidak serius dan bahkan masih sempat memikirkan laki-laki lain. Jika keluarganya menunjukkan sikap kurang setuju dengan pacarnya, W langsung memutus laki-laki tersebut dan anti dengan laki-laki lain. Menurut nya berpacaran itu harus mencari laki-laki yang ganteng dan punya motor. Suatu ketika W cinta sekali dengan salah seorang laki-laki dan laki-laki tersebut pacarnya. Namun, perilaku laki-laki tersebut sangat kasar, tidak menghargai keluarganya, bahkan jika main ke rumahnya tidak mau berkomunikasi dengan yang lain kecuali dengannya.
Jika sedang di rumah, W cenderung suka marah-marah dan sering merasa ‘jengkel’ meskipun dengan orang-orang di luar rumahnya dia dikenal orang yang sangat baik dan ramah. Jika adik-adiknya bersikap atau berperilaku yang tidak disukainya, dia langsung marah-marah. Namun kemarahannya tidak sampai merusak barang-barang atau memukul adiknya. Reaksi marahnya hanya muncul dalam bentuk kata-kata saja. Isi kata-katanya selalu mengungkit bahwa dirinyalah yang selama ini sudah membanting tulang untuk andil membesarkan adik-adiknya. Jika kekesalannya sudah memuncak, W akan kabur dari rumah beberapa hari dan setelah kembali ia akan merasa tenang kembali karena selama pergi dia selalu curhat dengan teman-temannya.
Sumber: Subjek W (Asal Tenggarong Kalimantan Timur).
tahun 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar