Halo semua kembali lagi, mungkin
kalian semua tidak asing dengan judul diatas. Yak “
doping” atau biasa
dikenal dengan sebuah suplemen penambah performa bagi fisik, maupun mental
manusia ketika menggunakannya. Mungkin tanpa sadar hampir semua orang
menggunakan doping ya. Doping yang saya maksud disini bukan yang tertuang dalam
bentuk obat ataupun zat, yang sering kita jumpai oleh pemakai, dan dilarang
untuk digunakan. Yang saya ingin bahas disini ialah beberapa doping yang penah
saya gunakan dalam hidup dan masih saya sering lakukan, terlepas dari kurang
patut untuk dicontoh, ditiru dan ini hanya pengalaman pribadi semoga para
pembaca tidak mengikutinya.
a.
Rokok
Siapa sih
tidak tau benda trend yang satu ini, ya mungkin hampir semua pria menggunakan
rokok sebagai doping dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin tanpa disadari buat
yang sudah kecanduan akan doping yang satu ini sangat susah untuk melepaskannya,
sayapun juga demikian. Pernah kalian mananyakan kepada para perokok mengapa mereka
terjebak di dunia rokok? Ya mungkin bakal sering mendengar karena iseng, coba-coba,
ajakan, atau untuk melepaskan rasa penat mereka. Itu semua memang bener adanya
karena saya juga merasakan bahwa dengan mengisap doping ini saya menemukan
ketenangan dan merasa penat saya berkurang, namun itu semua bentuk penghidaran
dimana saya tidak mampu mengungkapkan perasaan kepada lingkungan social sekitar.
Bisakah mereka berhenti ? jawabannya iya kenapa tidak, karena semua itu kembali
ke pemikiran mereka dan harus melakukan penurunan aktivitas merokok dan menggalihkan
ke media lain. Media rokok pertama kali saya mencoba ketika di SMP dan
berlanjut sampai Perkuliahan, walaupun intensitas di awal yang jarang dan masih
sembunyi-sembunyi, sampai dengan puncak di perkuliahan saya lebih sering
melakukannya, namun untuk akhir tahun 2018 sudah tidak bersinggungan dengan
yang satu ini, dan sempat 1tahun lebih lepas di tahun 2016 namun di pertengahan
2017 kembali lagi. Namanya proses jangan tanya cara instannya ingat mie aja perlu
nunggu 3 menit.
b.
Vape/rokok elektrik
Hampir sama
dengan rokok pada umumnya, saya menggunakan vape ataupun rokok elektrik untuk
mengurangi intensi penggunaan rokok dan mengganti media doping yang saya
gunakan. Dengan alasan karena penggunaan rokok elektrik atau vape sedikit tidak
berbahaya daripada rokok. Media ini menjadi media tersingkat yang saya gunakan karena
kurang terbiasa, sehingga mungkin saya tidak bisa menjabarkan pengalaman yang
lebih banyak.
c.
Permen
Benda kecil
ini mungkin sepele tapi ini menjadi penganti doping saya untuk dapat lepas dari
2 diatas. Saya sendiri lebih suka permen yang menawarkan sensasi mint
karena selain rasa tetapi sesansi itu yang saya dapat nikmati, cara ini
terbilang cukup efektif buat saya mengurangin 2 diatas. Namun untuk yang
memilki kelebihan gula sangat tidak optimal karena gula yang ada lumayan ya. Saya
sendiri juga sesekali masih menggunakan media ini apabila ingin merasakan 2
media diatas. Tapi jangan khawatir ya teman-teman banyak sekarang permen dengan tulisan low sugar/no sugar, namun saya tidak mengetahui apakah itu bener dengan deskripsi produk tersebut atau hanya media promosi dan daya tarik. bisa tinggalkan komentar ya untuk yang paham satu ini
d.
Kopi
Sebagian orang
menganggap kopi sebagai minuman biar ngak ngantuk, dan penyaji semangat di pagi
hari. Saya tidak menepis hal itu karena saya juga beralih ke media ini
terkadang. Kenapa saya beralih ke media satu ini karena aroma yang disajikan
dan kenikmatannya berbeda dari cara penyajian dan rasa, ya bisa disajikan
dengan cara BREWING ala café. Eits jangan berpikir saya sering nongkrong
ya, dulu ya tetapi sekarang saya mencoba untuk mengumpulkan alat brew
sendiri di rumah agar dapat menikmati citarasa yang menjadi doping. Media ini
masih sering saya lakukan sekitar 2 hari sekali atau setiap hari dikala senggang.
Karena saya harus grinder biji kopi dulu dan mempersiapkan beberapa alat
di rumah sehingga semua cita rasa dari media ini dapat dinikmati maksimal.
Itulah media yang pernah saya
jadikan doping ya, saya harap para pembaca mengambil pengalaman baiknya saja
dan tidak mencontoh perilaku buruknya ya. Untuk masih yang belum terjerumus
dalam media doping seperti diatas saya berharap untuk tidak terjerumus karena
untuk meninggalkan atau melangkah menjauh cukup susah daripada mendekatinya. Untuk
pembaca yang sudah merelakan waktu untuk membaca cerita ini, saya ucapkan
terimakasih dan saya menunggu saran membangun dari kalian semua, apakah perlu
pengalaman seperti ini dituliskan atau tidak? Karena saya ingin berbagi sedikit
cerita kepada para pembaca, dan menjadi sarana silahturahmi untuk menjalin
saling membatu.
Mari berbagi pengalama dengan hubungi kontak saya via:
- Instagram : ampaz_tempe
- Facebook : Alif Noor Cahya Purnama
- Surel : alifnoorcahyapurnama@gmail.com
 |
Kartu Nama |