ADS

Rabu, 06 Maret 2019

DOPING dalam Hidupku

Halo semua kembali lagi, mungkin kalian semua tidak asing dengan judul diatas. Yak “doping” atau biasa dikenal dengan sebuah suplemen penambah performa bagi fisik, maupun mental manusia ketika menggunakannya. Mungkin tanpa sadar hampir semua orang menggunakan doping ya. Doping yang saya maksud disini bukan yang tertuang dalam bentuk obat ataupun zat, yang sering kita jumpai oleh pemakai, dan dilarang untuk digunakan. Yang saya ingin bahas disini ialah beberapa doping yang penah saya gunakan dalam hidup dan masih saya sering lakukan, terlepas dari kurang patut untuk dicontoh, ditiru dan ini hanya pengalaman pribadi semoga para pembaca tidak mengikutinya.

a.       Rokok
Siapa sih tidak tau benda trend yang satu ini, ya mungkin hampir semua pria menggunakan rokok sebagai doping dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin tanpa disadari buat yang sudah kecanduan akan doping yang satu ini sangat susah untuk melepaskannya, sayapun juga demikian. Pernah kalian mananyakan kepada para perokok mengapa mereka terjebak di dunia rokok? Ya mungkin bakal sering mendengar karena iseng, coba-coba, ajakan, atau untuk melepaskan rasa penat mereka. Itu semua memang bener adanya karena saya juga merasakan bahwa dengan mengisap doping ini saya menemukan ketenangan dan merasa penat saya berkurang, namun itu semua bentuk penghidaran dimana saya tidak mampu mengungkapkan perasaan kepada lingkungan social sekitar. Bisakah mereka berhenti ? jawabannya iya kenapa tidak, karena semua itu kembali ke pemikiran mereka dan harus melakukan penurunan aktivitas merokok dan menggalihkan ke media lain. Media rokok pertama kali saya mencoba ketika di SMP dan berlanjut sampai Perkuliahan, walaupun intensitas di awal yang jarang dan masih sembunyi-sembunyi, sampai dengan puncak di perkuliahan saya lebih sering melakukannya, namun untuk akhir tahun 2018 sudah tidak bersinggungan dengan yang satu ini, dan sempat 1tahun lebih lepas di tahun 2016 namun di pertengahan 2017 kembali lagi. Namanya proses jangan tanya cara instannya ingat mie aja perlu nunggu 3 menit.

b.       Vape/rokok elektrik
Hampir sama dengan rokok pada umumnya, saya menggunakan vape ataupun rokok elektrik untuk mengurangi intensi penggunaan rokok dan mengganti media doping yang saya gunakan. Dengan alasan karena penggunaan rokok elektrik atau vape sedikit tidak berbahaya daripada rokok. Media ini menjadi media tersingkat yang saya gunakan karena kurang terbiasa, sehingga mungkin saya tidak bisa menjabarkan pengalaman yang lebih banyak.

c.       Permen
Benda kecil ini mungkin sepele tapi ini menjadi penganti doping saya untuk dapat lepas dari 2 diatas. Saya sendiri lebih suka permen yang menawarkan sensasi mint karena selain rasa tetapi sesansi itu yang saya dapat nikmati, cara ini terbilang cukup efektif buat saya mengurangin 2 diatas. Namun untuk yang memilki kelebihan gula sangat tidak optimal karena gula yang ada lumayan ya. Saya sendiri juga sesekali masih menggunakan media ini apabila ingin merasakan 2 media diatas. Tapi jangan khawatir ya teman-teman banyak sekarang permen dengan tulisan low sugar/no sugar, namun saya tidak mengetahui apakah itu bener dengan deskripsi produk tersebut atau hanya media promosi dan daya tarik. bisa tinggalkan komentar ya untuk yang paham satu ini

d.       Kopi
Sebagian orang menganggap kopi sebagai minuman biar ngak ngantuk, dan penyaji semangat di pagi hari. Saya tidak menepis hal itu karena saya juga beralih ke media ini terkadang. Kenapa saya beralih ke media satu ini karena aroma yang disajikan dan kenikmatannya berbeda dari cara penyajian dan rasa, ya bisa disajikan dengan cara BREWING ala café. Eits jangan berpikir saya sering nongkrong ya, dulu ya tetapi sekarang saya mencoba untuk mengumpulkan alat brew sendiri di rumah agar dapat menikmati citarasa yang menjadi doping. Media ini masih sering saya lakukan sekitar 2 hari sekali atau setiap hari dikala senggang. Karena saya harus grinder biji kopi dulu dan mempersiapkan beberapa alat di rumah sehingga semua cita rasa dari media ini dapat dinikmati maksimal. 

Itulah media yang pernah saya jadikan doping ya, saya harap para pembaca mengambil pengalaman baiknya saja dan tidak mencontoh perilaku buruknya ya. Untuk masih yang belum terjerumus dalam media doping seperti diatas saya berharap untuk tidak terjerumus karena untuk meninggalkan atau melangkah menjauh cukup susah daripada mendekatinya. Untuk pembaca yang sudah merelakan waktu untuk membaca cerita ini, saya ucapkan terimakasih dan saya menunggu saran membangun dari kalian semua, apakah perlu pengalaman seperti ini dituliskan atau tidak? Karena saya ingin berbagi sedikit cerita kepada para pembaca, dan menjadi sarana silahturahmi untuk menjalin saling membatu.


Mari berbagi pengalama dengan hubungi kontak saya via:

  1. Instagram   : ampaz_tempe 
  2. Facebook   : Alif Noor Cahya Purnama 
  3. Surel          : alifnoorcahyapurnama@gmail.com 
    Kartu Nama

Tidak ada komentar: